Suatu hari tuan Shu mendapati rumah dan gudang di sebelah rumahnya telah dijadikan sarang tikus. Walaupun telah berupaya dengan segara cara untuk mengatasinya, tampaknya usahanya sia - sia, tikus - tikus ini bebas berkeliaran, memakan dan menghancurkan barang - barang dagangannya.
Lalu, Tuan Shu mulai memelihara kucing untuk mengatasi masalah yang dihadapinya. Harapannya ternyata benar, kucing peliharaannya gesit dan tangkas dalam menangkap tikus. Tuan Shu semakin tertarik dengan kucing dan menjadikannya sebagai hobi. Lantas is semakin rajin menambah koleksi, yang mulanya satu ekor, menjadi puluhan, dan terakhir bahkan menjadi ratusan ekor.
Karena mereka adalah kucing - kucing yang gesit dan tangkas. Mereka tidak memberi ampun kepada buruannya, hanya dalam waktu yang relatif singkat, populasi tikus semakin kecil dan akhirnya habis disantap.
Apa yang terjadi kemudian???
Setelah tidak ada buruannya lagi, tuan Shu harus membeli daging sebagai makanan kucing - kucing tersebut setiap hari.
Begitulah kehidupan baru kucing - kucing itu. Setiap kali lapar, mereka tinggal meong....meong..., lantas oleh tuannya segera diberi makanan kesukaannya. Setelah itu, mereka hanya bersantai - santai, dan tiduran. Bila lapar lagi, cukup dengan meong.... meong... Rupanya kondisi yang nyaman ini juga dialami oleh anak - cucu kucing tersebut.
Kucing yang diberi bakat untuk dapat mencari makan sendiri dengan menangkap tikus, hilang bakat alaminya karena diperlakukan seperti itu (dimanja). Bakat berburu, mencari makan sendiri tidak pernah dilatih dan dikembangkan oleh orang tua kucing tersebut.
Suatu hari, ada seorang famili Tuan Shu yang rumahnya kedatangan tikus - tikus. Ia lalu meminjam beberapa ekor kucing. Harapannya, dengan adanya kucing tersebut masalah yang dihadapinya bisa diatasi.
Namun, sungguh di luar dugaan. Setelah dipelihara di rumahnya dan cukup besar, anak - anak kucing tersebut bukannya menangkap tikus. Mereka justru merasa aneh ketika melihat tikus, dan bahkan sangat takut sehingga mereka ini hanya menjadi beban. Mereka harus dilayani karena kebiasaan mereka seperti itu yang hanya meong.. meong.. bisa dapat makanan.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kita ketahui bahwa setiap orang, tanpa kecuali seorang yang sukses, dikaruniai talenta yang luar biasa oleh Tuhan Yang Maha Esa. Akan tetapi bila hanya mengandalkan talenta ini saja, seorang yang sukses tidak akan mencapai kesuksesan. Apalagi ia tidak tahu apa yang seharusnya ia ketahui, ia akan seperti anak - anak dan cucu - cucu kucing dalam kisah yang ada di atas. Yang tidak bisa menggunakan karunianya untuk menangkap tikus, bahkan sebaliknya, ia takut ketika melihat tikus.
Oleh sebab itu, seorang yang sukses tidak cukup hanya bersandar pada apa yang ia bawa sejak lahir. Tetapi ia juga harus dipersiapkan dan dikembangkan oleh dirinya sendiri. Ia harus mempunyai Tujuan dan juga Komitmen. Ia harus terus bertumbuh, terus belajar, dan mempunyai keberanian untuk bertindak.
Satu hal yang juga harus diingat!!! Seorang yang sukses, tidak dapat dikembangkan atau dicapai dalam satu hari ataupun waktu yang sangat singkat. Tetapi melalui suatu proses pengembangan dan pembelajaran yang berkelanjutan agar ia bisa tampil sebagai orang yang sukses.
0 Comment:
Posting Komentar
Saran Anda adalah masukan bagi kami untuk menjadi lebih baik: