Sabtu, 02 Juli 2011

Mempunyai Komitmen dan Semangat.


Seorang pemimpin, sebagai seorang panutan (role model), harus mempunyai komitmen dan sikap tegas. Ukuran dari komitmen adalah konsistensi perbuatan dan tidakannya. Kalau ia sudah mengattakan A, ia harus melakukan A. Kalau sudah menetapkan tujuan, ia focus, tidak setengah – setengah dan main – main. 

Walaupun dalam perjalanannya ia menghadapi tantangan, bahkan kegagalan sekalipun, ia tetap akan bangkit untuk menyelesaikan tanggung jawab dan misinya.

Orang yang berkomitmen menjadi lebih sukses karena ia berkeyakinan, kepercayaan dan bersemangat.
Pemimpin yang berkomitmen dalam kondisi apapun ia akan selalu mendapat dukungan dan juga kepercayaan dari para pengikutnya.


Banyak pekerjaan kita tidak terselesaikan bukan karena kita tidak mempunyai kemampuan, melainkan karena kita tidak mempunyai komitmen.

Kalau kita tidak komit, atau cepat menyerah, tunduk dengan tantangan, lalu bagaimana dengan para pengikut kita?

Ketika kita menjelaskan suatu program dengan serius, adakah para pengikut mendengarkannya dengan serius dan antusias? Jika Tidak, jangan salahkan mereka, mereka mengalamai demotivasi karena kita selama ini tidak komit dengan apa yang kita janjikan dan tetapkan.

Semangat seorang pemimpin tentunya juga akan sangat berpengaruh kepada orang – orang yang berada disekitarnya. Jika ia seorang “Quiter”, yang mudah menyerah ketika menghadapi masalah, ia cenderung mempengaruhi orang untuk menyerah dan turun gunung. 

Bila ia seorang “Camper”, yang mudah puas, cukup berkemah pada ketinggian tertentu, ia cenderung mengajak orang untuk berkemah dan berhenti disana.

Oleh sebab itu seorang pemimpin haruslah menjadi seorang “Climber” sejati, yang bersemangat dan pantang menyerah. Pemimpin yang demikian cenderung untuk mengajak orang – orang bergerak maju, sampai puncak gunung walaupun menghadapi berbagai tantangan dan masalah.

Semangat pantang menyerah dan juga ketulusan hati kadang juga diperlukan oleh seorang pemimpin. Dalam hokum Laws of Leadership yang ke – 10 John C. Maxwell menekankan pentingnya seorang pemimpin untuk menyentuh hati seseorang terlebih dahulu sebelum meminta tolong. 

Anda tidak dapat menggerakan orang kecuali terlebih dahulu menggugah emosinya. Terkadang perasaan lebih penting daripada rasio.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons