Sabtu, 09 Juli 2011

Tiga Kali Berkunjung ke Gubuk

 Tiga Kali Berkunjung ke Gubuk
 written by ChienFuk

Sedikit cerita inspiratif yang saya dapat dari sejarah China kuno yang terkenal yang sekarang dijadikan novel yang berjudul "Romance of Three Kingdoms". Meski versi antara novel dan juga realitanya masih banyak diperdebatkan saat ini. Saya akan mengambil sebuah cerita dari versi Novelnya karangan Lo Guanzhong yaitu Romance of Three Kingdoms.

Pada periode Tiga Kerjaan (San Guo) ada tiga penguasa yang sangat kuat dan memiliki ambisi untuk menyatukan China di bawah kepemimpinan mereka. Yaitu, Sun Quan, Cao Cao / Meng De, dan Paman Kaisar Liu Bei / Liu Xuande.

Zhang Fei, Liu Bei, Guan Yu

Cao Cao adalah perdana menteri, penguasa yang mengontrol sebagian besar China utara dan juga Raja muda dinasti Han. Sun Quan adalah penguasa wu didaerah tenggara China. Yang merupakan kerturunan dari Jendral Sun Zi pengarang buku "The Art of War" pada 2500 tahun SM.

Sedang Liu Bei adalah paman kaisar dari dinasti Han, dan memiliki wilayah di daerah barat China yaitu Shu.

Pada saat itu Liu Bei masih memiliki wilayah yang amat sangat kecil. Hanya memiliki wilayah sebuah distrik bernama Xin ye. Dan dia pun juga sedang melakukan peperangan dengan Cao Cao yang memiliki pasukan lebih dari 100.000 unit.

Untuk mewujudkan cita - citanya menyatukan China. Liu Bei berkeinginan meminta bantuan dari Zhuge Liang yang menguasai strategi perang, politik dan psikologis yang tidak tertandingi di Era nya. Kemampuan ramal dan prediksinya pun juga lura biasa.

Untuk merekrut Zhuge Liang / Kong Ming yang bertempat tinggal sangat jauh, di pedalaman. (Ketika itu Zhuge Liang tinggal di daerah pedalaman sekitar Xiang Yang/Jing Zhou dan bekerja sebagai petani) Liu Bei harus bolak - balik mengunjungi gubuknya. Sebelum akhirnya ia bisa bertemu dengan Zhuge Liang. Sementara itu kedua saudaranya, Zhang Fei dan juga Guan Yu yang menemaninya sudaj tidak mempunyai kesabaran dan mulai marah - marah karena setiap berkunjung ke kediaman Zhuge Liang, mereka tidak dapat menemui Zhuge Liang.
LiuBei n Zhuge Liang

Mereka menganggap Zhuge Liang arogan dan sengaja mempermainkan mereka dengan tidak ada dirumah, bepergian atau bahkan tidur ketika mereka sedang berkunjung untuk yang ketiga kalinya.


Pada kunjungan yang ketiga Liu Bei baru dapat menemui Zhuge Liang, dan ketika itupun dia menemukan Zhuge Liang dalam keadaan tidur dan harus menunggu berjam - jam sampai ia bangun.


Sebenarnya Zhuge Liang melakukan ini secara sengaja hanyalah untuk mengetahui keteguhan dan ketulusan hati Liu Bei. Setelah melihat ketulusan dan keteguhan hati Liu Bei, Zhuge Liang bersedia untuk menjadi penasihat militer Liu Bei pada kunjungan Liu Bei yang ketiga kalinya.


Dengan strategi Zhuge Liang lah, Pasukan Liu Bei dapat membakar 100.000 pasukan Cao Cao yang dipimpin oleh Xiahou Dun, bekerja sama dengan Zhou Yu dari Wu dan memenangkan pertempuran di bukit merah (Battle of Chi Bi/ Battle of Red Cliff). Setelah Liu Bei meninggal pun Zhuge Liang masih mengabdi dengan setia dan membimbing putra mahkota Liu Chan menjadi kaisar Shu, Serta. Menghadang 500.000 pasukan yang menyerang Shu dari 5 arah. Memukul mundur pasukan Wei yang dipimpin oleh rival abadinya Sima Yi hanya dengan 25 prajurit tua. Menciptakan Crossbow, Kuda dan banteng luncur untuk mengangkut logistik pasukan. Meski akhirnya Zhuge Liang meninggal dan gagal membawa Shu untuk mempersatukan China.


Ada beberapa makna yang dapat kita petik dari cerita simple diatas.


1. Pantang menyerah... Jika saat Liu Bei berkunjung ke kediaman Zhuge Liang pertama kali dan menemukan Zhuge Liang tidak ada di rumahnya lalu ia tidak melakukan kunjungan yang kedua atau ketiga, Mungkin Zhuge Liang juga tidak akan mengabdi denga setia kepada Liu Bei. Tapi ia tidak menyerah ia terus melakukannya, bahkan ketika saudara - saudaranya mulai menyerah dan menentang nya untuk berkunjung. Ia tetap bersikeras berkunjung untuk kedua dan bahkan ketiga kalinya.


Ketika teman - teman Great One Juga mengalami penolakan. Jangan menyerah. Itu hal yang wajar. Semua orang pernah koq di tolak, tapi tinggal sikap kita saja. Kita mau terpuruk gara - gara penolakan atau fokus sama solusi dan terus mencoba sampai berhasil.Orang Sukses awalnya juga dari gagal dahulu ga langsung SUKSES. Tidak ada orang gagal di dunia ini, yang ada hanyalah orang yang terlalu cepat menyerah.

2. Komitmen yang kuat.

Ketika Liu Bei berkomitmen untuk mendapatkan service dari Zhuge Liang, ia melakukan berbagai cara untuk mendapakannya. Hal inilah yang diperlukan oleh seorang pemimpin. Komitmen yang kuat. Bahkan ketika saudaranya menyangsikan ia tetap teguh pada komitmennya dan bahkan mampu meyakinkan saudaranya.

Banyak orang gagal bukan karena ia tidak punya kemampuan tapi lebih karena ia tidak punya komitmen       

3. Selain semangat dan komitmen yang kuat. Liu Bei juga menunjukan ketulusan hatinya sebagai seorang pemimpin. Kombinasi inilah yang berhasil menyentuh dan menggugah hati Zhuge Liang sehingga ia bersedia mengabdi dengan sepenuh hati, loyal kepada kepemimpinan Liu Bei bahkan sampai Liu Bei meninggal ia tetap mengabdi dengan setia.


Dalam hokum Laws of Leadership yang ke – 10 John C. Maxwell menekankan pentingnya seorang pemimpin untuk menyentuh hati seseorang terlebih dahulu sebelum meminta tolong.

Anda tidak dapat menggerakan orang kecuali terlebih dahulu menggugah emosinya. Terkadang perasaan lebih penting daripada rasio.

Originally Written By Chien Fuk inspired from Romance of Three Kingdoms

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons